Pendidikan Profesi Ners Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Nasional menyelenggarakan Pelatihan Perawatan Luka Dasar bagi mahasiswa dan dosen ners. Yang istimewa, melalui pelatihan yang berlangsung selama 4 hari tersebut, para peserta yang mengikuti kegiatan secara penuh bisa mendapatkan sertifikan dan gelar CWCCA (Certified Wound Care Clinician Associated).
Ns. Rizki Hidayat, M.Kep., WOC(ET)N, Ketua Pelaksana Pelatihan Perawatan luka menyampaikan bahwa kegiatan ini dilaksanakan dengan berbasis pada kompetensi. Dengan demikian, setiap peserta pelatihan harus memahami target pencapaian pengetahuan dan ketrampilan yang diharapkan dicapai oleh semua peserta di akhir pelatihannya.
“Nantinya peserta akan melakukan pengkajian pada pasien luka, Merencanakan perawatan pada pasien luka. Melakukan pemilihan balutan yang tepat, efektif dan efisien. Melakukan perawatan luka akut dan Kronik” ujar Rizki.
Kegiatan berlangsung selama 4 hari, yaitu mulai hari Rabu hingga Sabtu, 26 – 29 Mei 2021. Kegiatan dilaksanakan melalui virtual zoom pada hari pertama dan kedua. Pada hari berikutnya, kegiatan dilanjutkan secara onsite di Laboratorium Keperawatan Fikes Unas.
Pelatihan diikuti oleh 48 peserta yang berasal dari mahasiswa Pendidikan Profesi Ners dan dosen Ners. “Nantinya peserta akan diberikan sertifikat dan gelar CWCCA (Certified Wound Care Clinician Associated) setelah mengikuti keseluruhan rangkaian kegiatan. Termasuk, OSCE Woundcare dan Evaluasi OSCE di hari terakhir,” jelas penanggungjawab pelatihan, Ns. Naziyah, S.Kep., M.Kep., CWCCA.
Disampaikan bahwa, pada era globalisasi tanpa batas dan teknologi saat ini, secara langsung telah memacu kegiatan keperawatan di Indonesia untuk lebih berani memberikan layanan yang terbaik. Optimalisasi dalam menunjang upaya pengobatan merupakan salah satu cerminan sederhana yang mampu mengarahkan layanan keperawatan berjalan beriringan dengan profesi lainnya.
“Hadir dalam kegiatan ini Ketua DPW PPNI wilayah DKI Jakarta, Provider Wocare Centre. Kegiatan dibuka langsung oleh Dekan Fikes UNAS,” kata Ns. Diah Anggraini, S.Kep., M.Kep, Sie Acara Pelatihan.
Dalam kesempatan pelatihan tersebut, Ibu Widasari Sri Gitarja, owner Wocare memaparkan bahwa luka dapat dibedakan menjadi luka akut dan kronik. “Dan, dalam melakukan penatalaksanaan perawatan, lukanya harus berdasarkan anatomi fisiologi kulit dan proses penyembuhan lukanya,” katanya.
Karena itulah, pelatihan yang berbasis dasar keilmuan dan technologi menjadi salah satu jawaban saat ini di tatanan layanan kesehatan. Manajemen perawatan luka bagi para praktisi perawat atau calon praktisi perawat yang akan terlibat dalam merawat orang dengan luka, sangat diharapkan telah memiliki pengetahuan tentang pembelajaran terkini yang terkait dengan dasar keilmuan penyembuhan luka secara terarah dan berkesinambungan, yang juga disertai dengan kegiatan praktek perawatan (technical skill) yang memenuhi nilai terstandar dan beretika. (*)