Civitas Akademika Unas Siap Pelopori Program Komponen Cadangan Bersama Kemenhan dan...

Unas Siap Pelopori Program Komponen Cadangan Bersama Kemenhan dan TNI

-

Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurachman bersama Rektor Unas Dr El Amry Bermawi Putera. (foto: republika)
Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurachman bersama Rektor Unas Dr El Amry Bermawi Putera. (foto: republika)

Universitas Nasional bersiap menjadi perguruan tinggi pelopor dalam suatu program kerjasama dengan Kementerian Pertahanan dan Tentara Nasional Indonesaia. Nama programnya: Komponen Cadangan atau Komcad.

Program Komcad ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan kecintaan generasi milenial, dalam hal ini mahasiswa, terhadap bangsa dan negaranya.

Komcad adalah sebuah pasukan cadangan militer atau sebuah organisasi militer yang terdiri dari warga negara yang menggabungkan peran militer dengan karier sipil. Komcad dibutuhkan suatu negara untuk memobilisasi perang total atau untuk mempertahankan diri dari invasi negara lain.

Dalam keterangannya kepada media, Rektor Universitas Nasional, Dr. El Amry Barmawi Putera, M.A. menyampaikan bahwa Universitas Nasional mendukung dan bahkan telah memfasilitasi para mahasiswa Unas yang ikut dalam program Bela Negara.

Program Bela Negara itu sendiri dimulai dengan kerjasama antara Unas dengan Kodam Jaya/Jayakarta, pada saat Pengenalan Lingkungan dan Budaya Kampus (PLBK) bagi mahasiswa baru Unas 2020-2021. Pada saat pelaksanaan PLBK, Pangdam Jaya/Jayakarta Mayjen TNI Dudung Abdurachman menjadi dosen tamu dengan memberikan ceramah tentang nasionalisme dan bela negara bagi para mahasiswa baru Unas.

Selanjutnya, dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda dan Hari Pahlawan, Unas mengirimkan para mahasiswa baru tahun ajaran 2020/2021 ke Resimen Induk Kodam (Rindam) Jaya untuk menjalani Pelatihan Karakter dan Kepemimpinan Mahasiswa (PKKM) Bela Negara di Depo Pendidikan Bela Negara Rindam Jaya.

Kegiatan ini dibagi dua gelombang untuk mahasiswa baru Unas. Gelombang pertama sudah mengikuti pendidikan selama tiga hari pada Oktober 2020 lalu. Jumlah yang terseleksi sekitar 250 mahasiswa. Gelombang berikutnya akan dilakukan dalam waktu dekat sambil menunggu hasil evaluasi latihan tersebut.

Disampaikan oleh Rektor Unas, Kementerian pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) juga telah merancang program Kampus Merdeka. Dalam program itu, para mahasiswa bisa menggunakan tiga semester untuk belajar di luar program studinya, baik untuk kegiatan magang, riset, wirausaha, hingga pertukaran pelajar.

Dalam kaitan dengan program ini, Unas akan mempersiapkan program Bela Negara sebagai bagian dari program Kampus Merdeka, yaitu dengan mengikuti Komponen Cadangan atau Komcad.

Untuk mempersiapkan Komcad, Unas telah melakukan kerjasama dengan Kemendikbud untuk membahas persiapan program tersebut. Selain itu, Unas juga sudah melaksanakan pertemuan dengan Panglima Kodam Jaya/Jayakarta Mayjen TNI Dudung Abdurachman pada September 2020.

Selain itu, Unas juga bertemu dengan Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan, Brigjen TNI Priyanto, mewakili Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, pada pertengahan bulan Oktober 2020.

“Kami membahas masalah Bela Negara untuk mahasiswa Unas, sekaligus memberikan kesempatan secara sukarela kepada mahasiswa Unas yang ingin bergabung menjadi Komcad,” ujar El Amry Bermawi Putera.

Disampaikan oleh Rektor Unas, selama ini Universitas Nasional banyak melakukan kerjasama dengan perguruan tinggi di Korea Selatan. Dari beberapa kunjungan ke Korea Selatan, di sana para mahasiswa di Korea Selatan sangat mencintai bangsanya, yang diwujudkan melalui program wajib militer (wamil).

“Begitu cintanya, hingga mereka mempopulerkan K-Pop, namun tetap berlatih disiplin di barak-barak militer,” kata Rektor Unas.

“Kita jangan mau kalah dengan para mahasiswa Korea Selatan. Berkarya seni, tetapi menyiapkan fisik dan mentalnya seperti tentara. Siap jika sewaktu-waktu diperlukan negara untuk angkat senjata. Kalau perlu kita gelorakan budaya I-Pop atau Indonesia Popular ke negara lain,” lanjut El Amry Bermawi Putera.

Kendati demikian, ditegaskan oleh Rektor Unas, bahwa Komcad di Indonesia bukan wajib militer seperti di Korea Selatan. “Menjadi Komcad harus dengan suka rela. Itu pun harus melalui seleksi terlebih dahulu,” tegas Rektor Unas.

Sebagai embrio, Unas telah bekerjasama dengan Kodam Jaya. Selain itu, saat pertemuan dengan Brigjen Priyanto, juga disampaikan bahwa Kementerian Pertahanan ingin para mahasiswa bisa mengikuti program itu selama sekitar satu semester. “Jika memenuhi syarat, saat lulus kesarjanaan akan menjadi perwira cadangan dengan pangkat Letnan Dua (Letda) komcad,” demikian disampaikan Brigjen Priyanto.

Karenanya, Brigjen Priyanto berterima kasih kepada Universitas Nasional yang mengambil inisiatif untuk mendukung program Bela Negara dan bersiap untuk menawarkan kepada mahasiswa Unas untuk bisa mendaftar dan mengikuti seleksi Komcad, yang masih menunggu Peraturan Presiden sebagai aturan pelaksana.

Secara umum, Brigjen Priyanto menjelaskan bahwa fungsi Komcad ada dua, yakni mobilisasi dan demobilisasi. Selesai pendidikan komcad akan dikembalikan ke masyarakat sesuai aktivitasnya masing-masing. Apabila negara membutuhkan mereka dapat dipanggil kembali.

Sesuai Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional Untuk Pertahanan Negara, disebutkan bahwa Komcad adalah sumber daya nasional yang telah disiapkan untuk dikerahkan melalui mobilisasi guna memperbesar dan memperkuat kekuatan dan kemampuan komponen utama. Komponen utama dalam hal ini adalah TNI.

PKKM Bela Negara Unas di Rindam Jaya
PKKM Bela Negara mahasiswa baru Unas di Rindam Jaya

Pelatihan Karakter
Sebelumnya, sebanyak 250 mahasiswa baru Unas tahun masuk 2020/2021 telah menjalani PKKM Bela Negara di Depo Pendidikan Bela Negara Rindam Jaya. Pelaksanaan PKKM Bela Negara ini merupakan kerjasama Unas dengan Kodam Jaya untuk membekali mahasiswa tentang nasionalisme, kedisiplinan serta wawasan kebangsaan.

Para peserta yang mengikuti program ini, sebelumnya telah dinyatakan lolos pada uji rapid test Covid-19 dan dinyatakan bebas narkoba melalui Surat Keterangan Bebas Penyalahgunaan Narkoba. Selain itu, juga telah dipenuhi persyaratan berupa Surat Izin dari orangtua dan beberapa persyaratan lainnya.

Mereka menjalani pelatihan selama tiga hari. Kegiatan dimulai pukul 04.30 WIB, untuk persiapan sholat Subuh. Protokol kesehatan yang ketat diberlakukan di Rindam. Termasuk penyemprotan disinfektan semua barang yang dibawa mahasiswa.

Pada pelaksanaan program tersebut, Upacara Pembukaan dipimpin Wakil Rektor III bidang Kemahasiswaan Unas Dr. Drs. Zainul Djumadin, Msi., yang didampingi Wakil Komandan Depo Pendidikan Bela Negara, Mayor (Infanteri) Mistar. Pelatihan ini dipimpin Kasi Opsdik Mayor (Infanteri) M. Habli Aufa.

Rizki Ramadhan, mahasiswa program studi akuntansi Unas yang mengikuti program Bela Negara mengungkapkan bahwa program ini untuk mengedukasi mahasiswa dan menjadikan pemuda berjiwa pemimpin. Hal yang sama disampaikan oleh Alvian Ramadhan, mahasiswa program studi Sastra Inggris yang mengakui bahwa kegiatan ini mengajarkan tentang kedisiplinan dan kepatuhan yang kuat.

Veronica Safitri dari Program Studi Ilmu Komunikasi mengakui bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat untuk pembentukan sikap kedisiplinan, cinta tanah air, dan berkarakter kepemimpinan bagi mahasiswa. Begitu juga rekannya, Jihan Nur Zahra dari Program Studi Ilmu Komunikasi, mengaku awalnya takut mengikuti program ini.

“Awalnya saya mikir bakalan dididik seram. Namun saat mengiktui acara selama tiga hari, kesan seram berubah menjadi menyenangkan. Menambah kekompakan dengan sesama teman satu perguruan tinggi,” katanya.(*)

admin
Ideas, stories, thoughts

Komentari

Subscribe to our newsletter

Subscribe info terbaru dari UNAS Press Newsletter langsung ke inbox email

Terkini

HI UNAS dan AIHII Gelar Foreign Policy Outlook 2024

Program Studi Hubungan Internasional Universitas Nasional bekerja sama dengan Asosiasi Ilmu Hubungan Internasional Indonesia (AIHII) menggelar “Foreign Policy Outlook...

Orasi Ilmiah Pengukuhan 10 Guru Besar Universitas Nasional: Mulai Dari Soal Perburuhan Hingga Pandanus Tectorius dari Jawa

  Universitas Nasional membuka tahun 2024 dengan mengukuhkan 10 Guru Besar melalui acara pengukuhan yang digelar selama dua hari berturut-turut....

Capaian Awal Tahun 2024: UNAS Raih Predikat Unggul, Kukuhkan 10 Guru Besar

Ada capaian istimewa di awal tahun 2024 yang berhasil diraih Universitas Nasional. Pertama, UNAS berhasil meraik predikat akreditasi institusi...

Featured

You might also likeRELATED
Recommended to you