Program Studi dan Himpunan Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Nasional menggelar dialog bersama Kelompok Perhutanan Sosial dan Anggota DPRD Garut, Jawa Barat. Tema yang diangkat tentang tantangan ketahanan pangan dalam menghadapi krisis global.
Tema ini juga menjadi tema penelitian dan pengabdian kepada masyarakat Program Studi Hubungan Internasional beserta Himpunan Mahasiswa HI Universitas Nasional, sebagai salah satu perwujudan kegiatan Tri Dharma perguruan tinggi dalam rangka Dies Natalis Universitas Nasional ke-73. Kegiatan dihelat bersama Kelompok Perhutanan Sosial (KPS) LMDH Karamatjaya Desa Karamatwangi, Cisurupan, Garut, Jawa Barat dan berlangsung Jumat-Minggu, 2-4 Desember 2022.
Dalam kegiatan di Desa Karamatwangi, Cisurupan, sekitar 50 mahasiswa Hubungan Internasional dan 5 dosen pendamping melihat langsung pola pemanfaatan hutan sosial yang dikembangkan oleh KPS LMDH Karamatjaya dengan sistem agroforestri kombinasi tanam berupa pohon Manglit, pohon kopi dan kentang serta pengembangan usaha wisata berbasis alam.
Pembangunan berbasis perhutanan sosial dalam rangka peningkatan kesejahteraan demi penghidupan berkelanjutan yang ramah lingkungan bagi masyarakat desa sekitar hutan, memerlukan dukungan dari para pemangku kepentingan baik di tingkat pusat maupun lokal. Apalagi bila dikaitkan dengan tantangan dan ancaman krisis pangan global dan energi.
Hal ini mencuat dalam dialog interaktif yang digelar oleh mahasiswa dengan pemerintah desa, LMDH Karamatjaya dan anggota DPRD Garut. Dialog antara mahasiswa, masyarakat desa, Kelompok Perhutanan Sosial, pemerintah desa dan anggota dewan berlangsung hangat dan dinamis di areal wisata yang dikelola oleh LMDH Karamatjaya.
Ada tiga topik pembahasan mengemuka pada diskusi tersebut diantaranya: Kesiapan masyarakat desa dalam menghadapi krisis pangan dunia, pengembangan sentra ekonomi Garut berbasis hutan dan ekonomi kreatif dan tantangan mempertahankan kearifan lokal masyarakat Garut dalam arus modernisasi.
Pertanyaan-pertanyaan kritis pun mengalir dari mahasiswa yang ditujukan kepada anggota wakil rakyat Garut. Seperti, bagaimana dukungan Pemda Garut dalam pengembangan sentra ekonomi berbasis perhutanan sosial, baik di sektor perkebunan, peternakan, pertanian maupun wisata serta peluang pengembangan industri kreatif lainnya.
Hadir dalam kegiatan pengabdian masyarakat yang diselenggarakan mahasiswa UNAS di areal Perhutanan Sosial LMDH Karamatjaya diantaranya anggota DPRD Garut H. Ade Rijal, S.Ag dari Fraksi Gerindra, Drs. H. Nadiman Fraksi Golkar, Juju Hartati, S.Sos dari Fraksi PDI-P dan Drs. H. Dedi Suryadi Sutarsa, M.SI dari Fraksi Gerindra.
Sementara itu, dari pemerintah Desa Karamatwangi hadir Kepala Desa Karamatwangi Rana Kurnia beserta perangkat desa serta Ketua LMDH Karamatjaya dan anggota.
Anggota dewan menyambut baik kegiatan ini. Mereka berharap mahasiswa yang merupakan generasi penerus bangsa mampu memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat baik berupa tenaga, waktu dan pemikiran. Serta, mau turun langsung melakukan kerja-kerja pendampingan bersama masyarakat dalam membangun desa di Garut agar ada transformasi pengetahuan dan teknologi kepada masyarakat.
Apresiasi dan ajakan dari anggota dewan dan Kades Karamatwangi kepada mahasiswa Hubungan Internasional langsung dijawab oleh perwakilan mahasiswa dan dosen, bahwa mahasiswa Hubungan Internasional siap dan akan kembali ke Desa Karamatwangi dan desa-desa lainnya di Garut dalam program KKN Tematik-Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang direncanakan akan dilaksanakan pada awal 2023 selama tiga bulan.
Sebelum dialog dengan anggota dewan, sosialisasi kepada masyarakat oleh dosen dan mahasiswa Hubungan Internasional dengan tema “Ketahanan Masyarakat Garut Menghadapi Resesi Ekonomi Global 2023” juga mendapat banyak pertanyaan masyarakat. Terutama, apa dampak resesi bagi masyarakat Garut yang produk unggulannya holtikultura dan juga sektor pariwisata.(*)