Pusat Pengajian Islam (PPI) Universitas Nasional terus melakukan inisiatif produktif di masa pandemi ini. Melalui program pembelajaran praktis, PPI Unas melakukan pembelajaran sekaligus praktik kepada santri di pondok pesantren.
Materi yang diberikan dalam pembelajaran praktis adalah cara bertani organik dengan menggunakan pupuk kandang dan kompos. Pembelajaran dilakukan PPI Unas kepada para santri Pondok Pesantren Darul Afkar.
Ponpes Darul Afkar ini terletak tidak jauh dari Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK). Pesantren ini membina para santri yang berasal dari sekitar Taman Nasional Ujung Kulon, yang dikelilingi oleh 13 Desa yang berada di Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang.
Program ini terwujud atas kerjasama dengan Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Nasional yang membaktikan dirinya untuk pengembangan pesantren.
Dalam pembelajaran digunakan perangkat yang banyak tersedia, yaitu polybag, cangkul, parang/golok, tangki semprot, paranet, benih bibit pakchoy, benih bibit sawi, benih bibit kangkung, benih bibit bayam merah dan hijau, pestisida nabati, pupuk organik, pupuk kandang, dan dekomposer (EM4).
“Bentuk kegiatan ini berupa pemberian materi di malam hari. Diberikan sekitar 76 menit dan kemudian dilanjutkan praktek siang harinya. Pemberian materi dilaksanakan selama 2-3 pertemuan dalam waktu 1 bulan. Pembelajaran ini banyak praktiknya dibanding teori,” kata Ferlan, mahasiswa Agroindustri Universitas Nasional yang memberikan pembinaan kepada santri tersebut selama sebulan dalam masa Covid 19.
Santri yang terlibat ada sekitar 40 orang putra dan putri. Mereka adalah santri yang tinggal di asrama dan tidak pulang ke kampungnya.
“Santri sangat senang dan mendapatkan pengalaman. Kami akan lanjutkan untuk terus mendidik santri menanam,” kata KH Tohir Mulyadi, pengasuh pondok.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya menggiatkan pesantren dalam memberikan demonstrasi pada pertanian yang sehat dan berkelanjutan dalam Program Ekopesantren.(*)