Biologi Mahasiswa Pascasarjana Magister Biologi Unas Terpilih Jadi Penerima Ashton...

Mahasiswa Pascasarjana Magister Biologi Unas Terpilih Jadi Penerima Ashton Award For Student Research

-

Namanya Endro Setiawan. Mahasiswa Pascasarjana Magister Biologi Universitas Nasional. Juga, bekerja sebagai Pengendali Ekosistem Hutan pada Balai Taman Nasional Gunung Palung.

Pada bulan April 2020, Endro Setiawan menjadi satu dari dua orang yang terpilih untuk mendapatkan Ashton Award for Student Research dari Arnold Arboretum Harvard University.

Endro berhasil mengalahkan ribuan peserta lain, yang juga mengajukan proposal penelitian dari seluruh dunia. Endro mendapatkan penghargaan tersebut setelah proposal penelitiannya lolos seleksi. Atas keberhasilan tersebut, Endro berhak mendapat dana penelitian senilai $4,000.

“Ashton Award ini adalah bentuk penghargaan, dimana proposal disaring berdasarkan topik penelitian. Kemudian dilihat manfaat penelitian dan hal lainnya, termasuk peran yang bersangkutan selama ini di dalam dunia riset. Dan, Alhamdulillah akhirnya saya bisa mendapat penghargaan ini,” ujar Endro saat dihubungi melalui sambungan telepon, di Jakarta, pada Selasa, (25/08/2020).

Ashton Award for Student Research merupakan penghargaan untuk penelitian mahasiswa pascasarjana dan sarjana lanjutan dalam mendukung penelitian di bidang biologi hutan tropis di Asia maupun maupun negara lain.

Pada ajang Ashton Award for Student Research 2020 ini, Endro mengajukan penelitian yang berjudul “The distribution and abundance of native and invasive orangutan food resources across a disturbance gradient”.

Secara umum, penelitian ini membahas tentang satu jenis tumbuhan invasif, yakni Bellucia pentamera. Kemudian, diteliti juga bagaimana kelimpahan sumber makanan yang ada di dua lokasi berbeda.

Lokasi pertama sebagai lokasi terganggu dan lokasi kedua adalah hutan asli, dimana lokasi terganggu banyak terdapat Bellucia pentamera.

Dari situ, Endro akan menilai distribusi tanaman pakan asli yang dimakan oleh orangutan di seluruh lokasi, baik hutan yang masih utuh maupun yang terganggu. Kemudian, menilai distribusi penggunaan spesies invasif sebagai sumber pakan bagi orang utan dan satwa lainnya.

Dari situ, dapat dinilai apakah Bellucia pentamera menjadi sumber makanan yang berharga bagi orangutan atau tidak.

“Tujuan dari penelitian saya ini adalah lebih menargetkan tentang respon orangutan dan satwa lain terhadap spesies invasife Bellucia pentamera pada hutan dataran rendah di Taman Nasional Gunung Palung. Dari sini, harapannya adalah saya bisa memberikan rekomendasi terhadap Balai Taman Nasional Gunung Palung terkait pengelolaan jenis tumbuhan spesies asing ini,” jelasnya.

Endro yang juga Pegawai Negeri Sipil di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan itu telah banyak membantu kegiatan penelitian beberapa Universitas terkemuka di dunia. Termasuk Harvard University, Michigan University dan Boston University.

Penelitian itu terutama terkait tentang orangutan, tumbuhan dan juga vertebrata. Selain itu, Endro juga pernah membantu penelitian tentang sebaran flora di dataran rendah di beberapa daerah di Indonesia.

Ia juga sempat meraih penghargaan pegawai berprestasi tingkat nasional di Kementerian LHK pada tahun 2019. Saat ini, ia menempuh program magister dengan program beasiswa dari kerjasama antara UNAS dengan Boston University dan Michigan University.

Pada kesempatan ini, Endro sempat memberikan tips kepada para mahasiswa agar mampu bersaing di kancah internasional. “Yang pertama, adalah percaya diri untuk mengajukan proposal. Yang kedua topik penelitian harus yang memiliki manfaat di masa akan datang, seperti untuk konservasi untuk pengelolaan jenis dan sebagainya. Ketiga adalah kita harus punya mitra, oleh karenanya membangun jejaring sangatlah penting,” ungkapnya.

Di akhir wawancaranya, Endro berharap agar para mahasiswa terus menggencarkan publikasi dan bisa bermitra dengan para peneliti, baik dalam negeri maupun luar negeri.

Sehingga, penelitian yang dilakukan akan berjalan dengan baik dan mempermudah publikasi di jurnal baik didalam maupun luar negeri.

“Sebetulnya yang kurang dari kita adalah publikasi. Oleh karena itu, kalau bisa teman-teman sering publikasi dan bermitra dengan peneliti lain karena itu penting sekali. Dari situ kita bisa kenal banyak orang yang ahli dan juga belajar banyak dari mereka,” tutup Endro. (*DMS)

info kuliah, klik https://www.unas.ac.id/

admin
Ideas, stories, thoughts

Komentari

Subscribe to our newsletter

Subscribe info terbaru dari UNAS Press Newsletter langsung ke inbox email

Terkini

HI UNAS dan AIHII Gelar Foreign Policy Outlook 2024

Program Studi Hubungan Internasional Universitas Nasional bekerja sama dengan Asosiasi Ilmu Hubungan Internasional Indonesia (AIHII) menggelar “Foreign Policy Outlook...

Orasi Ilmiah Pengukuhan 10 Guru Besar Universitas Nasional: Mulai Dari Soal Perburuhan Hingga Pandanus Tectorius dari Jawa

  Universitas Nasional membuka tahun 2024 dengan mengukuhkan 10 Guru Besar melalui acara pengukuhan yang digelar selama dua hari berturut-turut....

Capaian Awal Tahun 2024: UNAS Raih Predikat Unggul, Kukuhkan 10 Guru Besar

Ada capaian istimewa di awal tahun 2024 yang berhasil diraih Universitas Nasional. Pertama, UNAS berhasil meraik predikat akreditasi institusi...

Featured

You might also likeRELATED
Recommended to you