Pertanian Faperta Unas Gelar Seminar Internasional Bahas Penthahelix Collaboration For...

Faperta Unas Gelar Seminar Internasional Bahas Penthahelix Collaboration For Green Economy in Indonesia

-

Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Nasional (Faperta Unas) bekerja sama dengan Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta – Ilmu Pertanian Indonesia (APTS-IPI) menyelenggarakan International Seminar.

Kegiatan digelar pada Selasa, 20 Desember 2022 di Auditorium Unas. Tema yang diangkat adalah: “Penthahelix Collaboration And Strategic Communication For Successfull Green Economy In Indonesia”

Seminar ini bertujuan untuk memberikan kesadaran dan membangun kolaborasi antara akademisi, bisnis, pemerintah, komunitas, dan media guna mewujudkan green economy di Indonesia.

Selain itu, seminar juga bertujuan untuk lebih memberikan awareness kepada, tidak saja para akademisi, tapi juga kepada mahasiswa. “Bahwa, keberhasilan dalam membangun green economy di Indonesia ini harus menggunakan strategi kolaborasi antar beberapa pihak seperti akademisi, bisnis, pemerintah, komunitas, dan media,” demikian disampaikan Prof. Drs. Edy Yuwono, Ph.D, Dekan Fakultas Pertanian Unas dalam keterangannya.

Ia menambahkan bahwa dengan kolaborasi dari berbagai pihak tersebut penyebaran informasi tentang green economy kepada masyarakat dapat tersampaikan dengan baik sehingga masyarakat dapat memahami gagasan ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesetaraan sosial masyarakat itu.

Dengan kolaborasi dari berbagai pihak tersebut, lanjutnya, penyebaran informasi tentang green economy kepada masyarakat dapat tersampaikan dengan baik. Sehingga, masyarakat dapat memahami gagasan ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesetaraan sosial masyarakat itu.

“Pemanasan global atau global warming adalah fenomena naiknya suhu rata-rata bumi yang mengakibatkan hasil pertanian menurun, dan fenomena itu terjadi di semua negara kecuali di dataran tinggi yang suhunya masih relatif tidak meningkat tajam.  Jadi, global warming ini adalah isu yang harus kita perhatikan dan itu sangat terkait dengan ketahanan pangan,” ujarnya.

Dalam upaya memitigasi global warming, dapat dilakukan dengan mengedepankan faktor environmental sustainability dalam berkegiatan ekonomi. Hal itu agar lingkungan tidak rusak oleh aktivitas perusahaan dan sehingga perusahaan dapat memberikan kontribusi melalui penerapan sustainable business atau bisnis berkelanjutan.

Oleh karena itu, upaya tersebut diperlukan suatu kolaborasi dan komunikasi yang strategis antar semua pihak. “Tetapi hal itu tidak mungkin tanpa dilakukan kolaborasi dan komunikasi yang strategis antara lima pihak tadi (akademisi, bisnis, pemerintah, komunitas, dan media) dan media yang paling berperan dalam mensosialisasikan gagasan tersebut,” jelasnya.

Kerja sama multipihak atau dikenal dengan konsep penthahelix dimana unsur pemerintah, akademisi, badan atau pelaku usaha, masyarakat atau komunitas, dan media bersatupadu berkoordinasi. Selain itu juga berkomitmen untuk mengembangkan inovasi pengetahuan yang memiliki potensi untuk dikapitalisasi atau ditransformasi menjadi produk maupun jasa yang memiliki nilai ekonomis.

Pendekatan ini bertujuan dalam rangka upaya penguatan ketahanan ekonomi masyarakat untuk menemukan pola kemitraan dalam pengembangan potensi suatu kawasan, yaitu dengan melibatkan multi pihak yang saling bersinergi. Melalui pola kemitraan diharapkan dapat mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs) dalam mencapai percepatan pembangunan ekonomi, ketahanan pangan dan energi, kesejahteraan, perbaikan lingkungan hidup serta membangun kesadaran atas keberadaan kekayaan negara.

Dalam upaya memberikan kontribusi dalam mewujudkan green economy, Fakultas Pertanian Unas melakukan aktivitas akademik atau praktik pertanian yang tidak boros ruang, air kemudian mempertimbangan renewable energy.

“Fakultas Pertanian Unas ini kan fokus kepada urban farming atau pertanian untuk kawasan perkotaan tentu karena kondisi perkotaan yang memang sangat berbeda dengan kondisi di pedesaan oleh sebab itu pertimbangan terhadap kegiatan pertanian yang tidak boros ruang, air kemudian mempertimbangan renewable energy itu harus menjadikan fokus kesana dan itu jadi sangat relevan dengan apa yang menjadi goals dari green economy sendiri jadi berharap Unas bisa memberikan sumbangsih didalam pemikiran itu,” pungkas Prof. Edy.

Sementara itu, Sekretaris APTS IPI, Prof. Dr. Ir.  Nurhidayati, M.Si. mengatakan bahwa acara ini dalam rangka merdeka belajar kampus merdeka (MBKM) dan juga mewujudkan green economy di Indonesia.

Terkait pertanian di Indonesia saat ini, Prof. Nurhidayati mengatakan bahwa kondisi pertanian dan lingkungan di Indonesia berada di tahap mengkhawatirkan. Ini terjadi karena semakin tingginya penggunaan input eksternal yaitu pemanfaatan sumber daya alam (tanah, air, tumbuhan, tanaman dan hewan).

Terkait pertanian di Indonesia saat ini, Prof. Nurhidayati mengatakan bahwa kondisi pertanian dan lingkungan di Indonesia berada ditahap mengkhawatirkan. Ini terjadi karena semakin tingginya penggunaan input eksternal yaitu pemanfaatan sumber daya alam (tanah, air, tumbuhan, tanaman dan hewan).

“Ini sudah saatnya kita memanfaatkan potensi yang ada di sekitar kita itu untuk dijadikan sebagai input di lingkungan agro sistem yang ada disitu,” jelas Prof. Nurhidayati yang juga menjabat sebagai Dekan Fakultas Pertanian Universitas Islam Malang.

Dalam acara ini juga diadakan diskusi panel dengan menghadirkan narasumber dari dalam dan luar negeri di antaranya Executive Director of Bitec Ndayu Park, Sragen-Jawa Tengah Ir. Budi Rustomo, M.Rur.Sc, Ph.D., Dosen Universitas Pelita Harapan Dr. Gracia Shinta S. Ugut, M.B.A., Ph.D., Lecturer Faculty of Agriculture Universiti Putra Malaysia Assoc. Prof. Dr. Juwaidah Sharifuddin, dan Lecturer University of Tennessee, USA Prof. Dr. Dalia Abbas.

Wakil Rektor Unas Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni Dr. Suryono Efendi, S.E., M.B.A., M.M. turut menyampaikan terimakasih atas kepercayaannya menjadikan Universitas Nasional sebagai tuan rumah pada acara Seminar Internasional “Penthahelix Collaboration and Strategic Communication For The Success Of Green Economy In Indonesia”. Di samping, pada acara itu juga dilaksanakan MoU Signing Ceremony antar Perguruan Tinggi dan dunia industri untuk memperkuat MBKM Program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka. Tak lupa Wakil Rektor juga menyampaikan terima kasih kepada APTS-IPI yang telah mendukung kesuksesan acara ini.

Acara yang dilaksanakan secara hybrid ini juga dilakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara APTS-IPI dengan Bitec Ndayu Park juga dengan 14 Perguruan Tinggi Swasta terkait kegiatan MBKM.

“Kami menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya dan mengucapkan terima kasih yang tak terhingga,” ujar Paristiyanti saat menutup acara Seminar Nasional.***

 

admin
Ideas, stories, thoughts

Komentari

Subscribe to our newsletter

Subscribe info terbaru dari UNAS Press Newsletter langsung ke inbox email

Terkini

HI UNAS dan AIHII Gelar Foreign Policy Outlook 2024

Program Studi Hubungan Internasional Universitas Nasional bekerja sama dengan Asosiasi Ilmu Hubungan Internasional Indonesia (AIHII) menggelar “Foreign Policy Outlook...

Orasi Ilmiah Pengukuhan 10 Guru Besar Universitas Nasional: Mulai Dari Soal Perburuhan Hingga Pandanus Tectorius dari Jawa

  Universitas Nasional membuka tahun 2024 dengan mengukuhkan 10 Guru Besar melalui acara pengukuhan yang digelar selama dua hari berturut-turut....

Capaian Awal Tahun 2024: UNAS Raih Predikat Unggul, Kukuhkan 10 Guru Besar

Ada capaian istimewa di awal tahun 2024 yang berhasil diraih Universitas Nasional. Pertama, UNAS berhasil meraik predikat akreditasi institusi...

Featured

You might also likeRELATED
Recommended to you