Sosial Catatan Mahasiswa: Membangun Koperasi Digital Untuk Petani Kota di...

Catatan Mahasiswa: Membangun Koperasi Digital Untuk Petani Kota di Masa Pandemi

-

Negara Indonesia dikenal sebagai negara agraris. Hampir semua jenis tanaman tumbuh subur di negeri yang menerima sinar matahari setiap tahunnya. Sektor pertanian menjadi salah satu mata pencaharian penduduk Indonesia. 

Oleh: Elisa Rizka Adriani

Indonesia, pernah dijuluki sebagai negara agraris. Meskipun, perlahan julukan ini mulai memudar dari jati diri masyarakat Indonesia.

Ada stigma tentang bercocok tanam. Ini adalah pekerjaan orang tua. Pekerjaan yang dipandang sebelah mata. Sehingga, generasi jaman sekarang tidak tertarik terhadap sektor pertanian.

Menurut teori ketergantungan, sebuah negara berada di dalam suatu kondisi dipengaruhi oleh perkembangan dan ekspansi dari negara-negara lain.

Sekarang, terjadi pola ketergantungan negara Indonesia dengan negara lain. Dalam hal mengimpor bahan makanan, terutama sektor pertanian, barang-barang impor lebih diminati. Selain lebih mudah ditemukan, juga murah.

Untuk mencegah produk impor menguasai pasar Indonesia, diperlukan kemandirian dan inovasi dalam mengembangkan produk lokal, terutama hasil pertanian.

Sebenarnya, mulai ada perubahan pola pikir masyarakat tentang bercocok tanam. Meskipun tidak dipandang sebagai mata pencaharian, namun bercocok tanam sudah mulai dijadikan sebagai hobi.

Sayangnya kesediaan lahan di kota besar, termasuk Jakarta menjadi ajang perebutan masyarakat. Alternatif bercocok tanam mulai muncul seiring dengan perkembangan teknologi dan pengetahuan.

Salah satu metodenya adalah memanfaatkan lahan minim, yaitu hidroponik. Metode hidroponik memiliki keunggulan dibandingkan metode pertanian lainnya.

Di antaranya adalah penggunaan lahan yang tidak luas, jangka waktu panen yang cepat, penggunaan air yang lebih sedikit, dan metode bercocok tanam yang tidak mengandalkan tanah sebagai medianya.

Hidroponik bisa memanfaatkan media tanam seperti rockwool, arang sekam, hingga kerikil. Kegiatan pengembangan hidroponik oleh masyarakat, khususnya di perkotaan berdampak positif pada kebutuhan pangan yang berkualitas tanpa bahan zat kimia.

Media sosial dijadikan sebagai wadah masyarakat untuk bertukar informasi dan tips dalam merawat hidroponik. Media sosial mempertemukan orang-orang yang berbeda dan menjalin interaksi antar komunitas hidroponik untuk bertukar pengetahuan dan tips dalam pengelolaan hidroponik secara daring.

Facebook dan instagram menjadi tempat bagi komunitas ataupun individu untuk melakukan diskusi seputar masalah hidroponik. Media sosial juga bisa dimanfaatkan sebagai tempat berbisnis hidroponik.

Bisnis hidropopnik saat ini sangat digemari. Tidak hanya untuk mengisi waktu luang selama pandemik covid-19, tetapi juga sebagai sumber pendapatan.

Kesadaran masyarakat tetang hidup sehat melalui asupan yang bergizi dan bebas dari bahan berbahaya, menjadi peluang untuk berbisnis hidroponik. Peluang bisnis ini bisa dimanfaatkan oleh komunitas sekitar.

Mengembangkan hidroponik menjadi suatu hal yang bisa dinikmati dan diakses semua orang. Dan, diperlukan integrasi diantara komunitas atau individu.

Nah, untuk dapat bersaing dengan badan usaha besar dalam sisi komersial, yang dikuasai oleh pemilik kapitalis, diperlukan suatu badan usaha yang mengembangkan hasil tani komunitas seperti hidroponik ini.

Koperasi bisa menjadi wadah dalam mengembangkan dan mendistribusikan hasil tani lokal yang berkualitas, namun tetap mengutamakan kesejahteraan anggotanya.

Koperasi menjadi jawaban untuk menekan pihak kapitalis yang selalu terlibat dalam segala kegiatan. Koperasi tani perlu dikelola dengan menggunakan asas kekeluargaan dan kegotong royongan, yang sesuai dengan kepribadan bangsa Indonesia.

Di dalam koperasi terdapat kesadaran bekerja sama dan tanggung jawab, serta mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi. Usaha hidroponik yang dijalankan secara koperasi, bisa menjadi tanggung jawab bersama anggotanya. Segala kerugian dan keuntungan akan dirasakan oleh semua anggotanya.

Untuk mengakomodir para petani hidroponik, diperlukan strategi khusus untuk memajukan petani hidroponik. Menurut Talcott Parson dalam teori struktural fungsional, masyarakat saling terintegrasi atas kesepakatan bersama.

Diperlukan sistem sosial yang saling ketergantungan dan keterkaitan dalam mengembangkan koperasi hidroponik berbasis ekonomi. Indikatornya, menurut Parson, untuk menciptakan sistem sosial yang saling ketergantungan dan keterkaitan, yaitu AGIL (adaptation, goals, integration, dan latnecy).

Adaption (adaptasi), anggota koperasi harus mampu menyesuaikan diri dengan sistem koperasi digital. Anggota harus mampu beradaptasi dengan sistem koperasi digital. Goals (tujuan), tujuan dari pendirian koperasi sebagai wadah masyarakat untuk mengembangkan usaha hidroponik dan mampu bersaing di pasaran.

Integration (integrasi), melalui koperasi hidropnik akan terbentuk solidaritas antar anggota berupa interaksi dan saling memiliki untuk mengembangkan komunitas hidroponik melalui koperasi digital. Latency (pemeliharaan pola), untuk menjaga keutuhan solidaritas diperlukan peraturan yang berkaitan dengan koperasi seperti sistem jual beli.

Dengan memanfaatkan teknologi, koperasi bisa merangkul komunitas-komunitas tani sebagai wadah. Kemudian, bisa menjadikan komunitas itu untuk menjual hasil tani dengan harga bersaing.

Koperasi usaha tani, busa menggabungkan antara koperasi produksi dengan koperasi simpan pinjam. Koperasi produksi berperan membantu anggota dalam menjalankan usahanya dengan berbasis digital.

Peran koperasi sebagai penyedia bahan dasar hydroponik, seperti bibit tanaman dan juga media tanam dengan harga yang mudah dijangkau bisa dilakukan untuk memudahkan komunitas dalam mengembangkan usahanya.

Di antara para anggota juga bisa saling bertukar pengalaman dan informasi untuk mengelola tanaman hidroponik melalui digital, seperti situs online koperasi.

Sedangkan koperasi simpan pinjam bertujuan memberikan modal usaha anggota untuk mengembangkan hasil produksinya. Pemberian bunga pinjaman di koperasi lebih ringan dibandingkan peminjaman di bank, dimana hal ini menjadi salah satu kelebihan koperasi.

Pembagian bunga hasil pinjaman akan dibagi hasil sama banyak sehingga menguntungkan kedua belah pihak.

Dalam menghadapi persaingan produk impor diperlukan inovasi dan kreatifitas komunitas dalam mengembangkan koperasi. Salah satu inovasi bisnis, bisa dengan membuat katering sehat yang berbahan dasar sayur hidroponik.

Target bisnis katering ini adalah masyarakat kota yang ingin sehat tapi malas mengelola masakan. Ini peluang untuk memanfaatkan anggota komunitas koperasi sebagai pengelola katering.

Pemesanan katering sehat bisa melalui situs daring koperasi. Pengelolaan katering ini bisa menjadi salah satu cara imtik mengembangkan komunitas hidroponik yang mandiri dan juga dapat bersaing dengan produk impor.(*)

* Penulis adalah mahasiswa Prodi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Nasional

 

Redaksi
Ideas, stories, thoughts

Komentari

Subscribe to our newsletter

Subscribe info terbaru dari UNAS Press Newsletter langsung ke inbox email

Terkini

Digelar Tiga Hari, 1.859 Mahasiswa Baru Unas Ikuti Pengenalan Lingkungan dan Budaya Akademik

Sebanyak 1.859 mahasiswa baru Universitas Nasional (Unas) yang diterima pada Semester Ganjil Tahun Akademik 2023/2024 mengikuti Pengenalan Lingkungan dan...

Unas-Baznas Tandatangani Kerja Sama Pendidikan Mustahik Lewat Program Beasiswa

Universitas Nasional dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) melaksanakan penguatan kerjasama dengan menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) dalam peningkatan...

Unas Peringkat 4 Universitas Swasta Terbaik di Jakarta Versi EduRank 2023

Situs pemeringkat berbasis metrik independen, EduRank.org merilis pemeringkatan universitas untuk tahun 2023. Universitas Nasional menempati peringkat ke-4 dari 53...

Featured

Digelar Tiga Hari, 1.859 Mahasiswa Baru Unas Ikuti Pengenalan Lingkungan dan Budaya Akademik

Sebanyak 1.859 mahasiswa baru Universitas Nasional (Unas) yang diterima...

Unas-Baznas Tandatangani Kerja Sama Pendidikan Mustahik Lewat Program Beasiswa

Universitas Nasional dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) melaksanakan...

You might also likeRELATED
Recommended to you