Sains Berdamai Dengan Virus Corona, Bagaimana Caranya?

Berdamai Dengan Virus Corona, Bagaimana Caranya?

-

Seruan baru telah muncul. Bahwa, pandemi saat ini tidak bisa lagi dilawan secara frontal. Para pemimpin dunia mengajak, sudah saatnya masyarakat berdamai dengan Covid-19.

Istilah awalnya New Normal. Kemudian, diubah menjadi Adaptasi Kebiasaan Baru. Prinsip dasarnya adalah: kita sudah harus menerima kenyataan bahwa Covid-19 sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.

Inilah yang terjadi saat ini. Karenanya, seruan agar masyarakat harus hidup berdampingan dengan Covid-19, adalah hal yang paling realistis saat ini.

Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Nasional (FIKES UNAS), dr. Cholisah Suralaga, M.Kes., melihat bahwa “berdamai” dengan virus Corona, bukan pilihan pasif. Bukan.

Berdamai bukan berarti masyarakat harus menyerah dengan virus corona. Berdamai yang dimaksud di sini adalah tetap berjuang melawan virus tersebut.

Persoalannya, virus corona diprediksi tidak akan cepat hilang dari permukaan bumi. Ini juga terjadi di seluruh dunia. Sementara, kehidupan harus terus berjalan.

“Yang bekerja sudah harus bekerja, yang sekolah harus sekolah. Karena itulah, berdamai dengan virus corona adalah sikap yang realistis,” jelasnya, Selasa (19/05/2020).

Dokter Cholisah Suralaga melihat, bahwa hidup setelah adanya pandemi corona tidak akan pernah sama lagi seperti tahun-tahun sebelumnya. Oleh sebab itu, setiap orang harus terus memelihara perilaku hidup bersih dan sehat. Sampai saat, ini belum ditemukan vaksin dan obat yang benar-benar dapat menyembuhkan virus tersebut.

Langkah yang dapat dilakukan untuk berdamai dengan virus Corona adalah dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Masyarakat keluar rumah jika benar-benar ada keperluan, jaga jarak dengan orang lain, menghindari kerumunan, memakai masker, sering mencuci tangan, makan makanan yang sehat, serta cukup istirahat dan berolah raga teratur.

“Intinya, masyarakat harus tetap harus waspada. Damai bukan berarti hilang kewaspadaan. Selalu ingat bahwa Covid-19 adalah penyakit yang bisa mengancam nyawa, jadi tidak boleh dianggap main-main. Masyarakat jangan sampai lengah, tetap selalu menjaga kesehatan diri dan keluarga dengan sebaik-baiknya,” tuturnya.

Dokter Cholisah juga menyarankan agar masyarakat tetap melakukan social distancing ketika keluar rumah, memakai masker bila sakit batuk pilek, sering mencuci tangan, menjaga makan dan memperhatikan kandungan gizinya, juga menghindari kumpul-kumpul yang tidak perlu.

“Sementara itu jika sudah sampai di rumah, segera membersihkan diri dan mengganti pakaian. Tetap olah raga teratur dan jangan stres berlebihan,” tutupnya.(*)

admin
Ideas, stories, thoughts

Komentari

Subscribe to our newsletter

Subscribe info terbaru dari UNAS Press Newsletter langsung ke inbox email

Terkini

HI UNAS dan AIHII Gelar Foreign Policy Outlook 2024

Program Studi Hubungan Internasional Universitas Nasional bekerja sama dengan Asosiasi Ilmu Hubungan Internasional Indonesia (AIHII) menggelar “Foreign Policy Outlook...

Orasi Ilmiah Pengukuhan 10 Guru Besar Universitas Nasional: Mulai Dari Soal Perburuhan Hingga Pandanus Tectorius dari Jawa

  Universitas Nasional membuka tahun 2024 dengan mengukuhkan 10 Guru Besar melalui acara pengukuhan yang digelar selama dua hari berturut-turut....

Capaian Awal Tahun 2024: UNAS Raih Predikat Unggul, Kukuhkan 10 Guru Besar

Ada capaian istimewa di awal tahun 2024 yang berhasil diraih Universitas Nasional. Pertama, UNAS berhasil meraik predikat akreditasi institusi...

Featured

You might also likeRELATED
Recommended to you