Universitas Nasional bekerjasama dengan Gema Perak Jaya (GPJ) menggelar pelatihan pemadaman & penanggulangan kebakaran. Kegiatan dilaksanakan di kampus Universitas Nasional pada Rabu (09/09/2020).
Kegiatan ini berupa simulasi pemadaman dan penanggulangan kebakaran. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengantisipasi terjadinya bencana kebakaran di lingkungan kampus Universitas Nasional.
“Pelatihan ini merupakan materi yang utama bagi petugas keamanan. Karena di dalam SOP Universitas Nasional, pemadaman kebakaran adalah satu tupoksi yang harus dilakukan pertama kali oleh pihak keamanan,” ujar Kepala Biro Administrasi Umum (BAU) Drs. Ian Zulfikar, M.Si.
Ia menambahkan, bencana kebakaran merupakan suatu hal yang perlu diantisipasi dan memerlukan penanganan yang baik. “Kebakaran itu tidak mengenal waktu, tidak mengenal tempat. Karena itu perlu kita sadari bahwa kebakaran itu sifatnya tidak terduga. Oleh karenanya, perlu dipersiapkan suatu pengetahuan teknis baik dari alat pemadaman kebakaran nya maupun jenis kebakarannya,” kata Ian.
Kegiatan ini diikuti oleh seluruh pihak keamanan kampus dan karyawan Universitas Nasional. Dalam pelatihan ini, pihak keamanan dan karyawan kampus diberikan penyuluhan materi tentang kebakaran, penyelamatan dalam situasi kebakaran, dan peralatan yang digunakan saat kebakaran.
Setelah penyuluhan, pihak keamanan kampus dan karyawan melakukan praktek lapangan berupa pemadaman api dengan cara tradisional dan dengan menggunakan fire extinguisher atau Alat Pemadam Api Ringan (APAR). Cara tradisional, dilakukan dengan cara menggunakan kain goni basah.
Manager Operasional Gema Perak Jaya (GPJ) Hadi Mulyono mengatakan kegiatan pelatihan dan penanganan kebakaran sangat penting untuk dilakukan. Menurutnya, hal tersebut sebagai upaya edukasi kepada pihak keamanan kampus dan karyawan tentang bahaya kebakaran dan cara penanggulannya.
Ia pun berharap dengan kegiatan ini, pihak keamanan kampus dan karyawan dapat memahami dan mengerti bagaimana cara penanggulangan kebakaran.
“Semoga kegiatan ini berjalan dengan baik dan semua pihak dapat memiliki pengetahuan dan keterampilan yang baik sehingga bisa mengantisipasi terjadinya kebakaran,” kata Mulyono. (*DMS)